Memahami unsur kebahasaan dalam teks prosedur
Setelah kalian memahami stuktur teks prosedur kompleks,
sekarang coba perhatikan ciri kebahsaan yang digunakan pada teks “ apa yang
harus anda lakukan jika ditilang?” ciri kebahsaan yang ada dalam teks prosedur
kompleks?
(1) Ciri yang paling
menonjol adalah penggunaan (a) partisipan manusia secara umum; (b) verba
material dan verba tingkah laku; (c) konjungsi temporal. Contoh berikut diambil
dari teks prosedur kompleks tersebut. Kalian diminta untuk menambahkan yang
lain.
(a) Partisipasi manusia secara umum, seperti pengendara dan
anda pada kalimat pengendara kendara bermotor perlu mengetahui prosedur
penilangan dan berikut ini hal yang harus anda perhatikan ketika di tilang.
(2) Syarat dan
pilihan pada teks prosedur kompleks diungkapkan dengan konjungsi yang sama,
yaitu jika, apabila, atau seandainya. Keadaan ini merupakan faktor lain yang
menjebabkan kekompleksan prosedur itu. Sekarang, temukanlah kalimat yang
mengandung jika, apabila, atau seandainya p[ada teks prosedur kompleks itu.
Jika, apabila, atau seandainya yang menunjukkan syarat :
(a) Jika pengendara
melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya
(b) Jangan hentikan
kendaraan anda jika ada orang berpakaian preman mengaku sebagai polisi lalu
lintas (polantas)
(c) Jika polisi
menyatakan anda dilarang belok ke kiri karena ada tanda dilarang belok kiri,
anda harus yakin bahwa tanda tersebut benar benar ada.
(d) Surat atau
kendaraan yang ditahan dapat diambil jika anda dapat menunjukkan bukti
pembayaran denda.
(e) Nama dan
pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak diluar prosedur.
Jika, apabila, atau seandainya yang menunjukkan pilihan :
(a) Nama dan
pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak diluar prosedur
(b) Apabila menerima
tuduhan, anda harus bersedia membayar ke bank
(c) Surat atau
kendaraan yang ditahan dapat diambil jika anda dapat menunjukkan bukti
pembayaran denda
(d) Jika menolak
tuduhan, katakan keberatan anda dengan sopan
(3) Disamping unsur
kebahsaan di atas, ternyata teks prosedur kompleks itu banyak mengandung
perintah. Kalimat yang mengandung perintah disebut kalimat imperatif. Menurut
fungsinya, kalimat dapat diklasifikasi menjadi kalimat imperatif, deklaratif,
dan interogatif.
Kalimat imperatif berfungsi untuk meminta atau melarang
seseorang untuk melakukan sesuatu. Berikut ini adalah conoh kalimat imperatif
yang diambil dari teks prosedur kompleks itu.
(a) Kenali si
petugas
(b) Pahami kesalahan
anda.
(c) Pastikan
tuduhan pelanggaran.
(d) Jangan serahkan
kendaraan atau STNK begitu saja.
(e) Terima atau
tolak tuduhan.
Contoh-contoh kalimat imperatif di ats dapat diubah menjadi
kalimat deklaratif yang dimaksud dengan kalimat deklaratif adalah kalimat yang
berisi pernyataan. Kalimat seperti itu berfungsi untuk memberikan informasi
atau kabar berita ntentang sesuatu. Apabila contoh kalimat imperatif itu diubah
menjadi kalimat deklaratif, kalimat itu dapat disajikan sebagai berikut.
(a) Pengendara yang
ditilang mengenali petugas yang menilang.
(b) Pengendara
memahami kesalahannya.
(c) Pengendara
memastikan tuduhan pelanggaran.
(d) Pengendara tidak
menyerahkan kendaraan atau STNK begitu saja kepada petugas.
(e) Pengendara
menerima atau menolak tuduhan.
Contoh-contoh kalimat imperatif itu dapat pula diubah ke
dalam kalimat in terogatif. Adapun kalimat interogatif adalah kalimat yang
berisi pernyataan. Kalimat interogatif berfungdi untuk meminta informasi tentang sesuatu. Kalimat
interogatif dapat dibagi menjadi kalimat interogatif yang menuntut jawaban ya atau tidak dan
kalimat interogatif yang menuntun jawaban yang berupa informasi.
Kalimat (a), (b), dan
(c) merupakan contoh kalimat interogatif yang menuntut jawaban ya atau tidak.
(a) Apakah anda
mengenali petugas?
(b) Apakah anda
memahami kesalhan anda ?
(c) Dapatkah anda
memastikan tuduhan pelanggaran ?
(d) Megapa anda
menyerahkan kendaraan atau STNK begitu saja kepada petugas?
(e) Siapah yang
menerima atau menolak tuduhan ?
Bacalah teks prosedur kompleks itu sekali lagi. Dari teks
tersebut, cobalah mencari contoh kalimat imperatif, kalimat deklaratif, dan
kalimat interogatif. Setelah itu, ubahlah dari suatu jenis kalimat menjadi
jenis kalimat lainnya. Misalnya, dari kalimat imperatif diubah menjadi kalimat
deklaratif atau kalimat interogatif.
Contoh kalimat imperatif yang kalian temukan:
(a) Utamakanlah SIM
sebagai surat yang ditahan oleh polantas.
(b) Anda dilarang
belok kiri
(c) Jangan hentikan
kendaraan anda
(d) Pahami kesalahan
anda
(e) Tanyakanlah apa
kesalahan anda !
Contoh-contoh kalimat deklaratif yang kalian temukan :
(a) Pelanggar
menerima atau menolak pelanggaran
(b) Penegendara
selayaknya mengecek tuduhan pelanggarn polisi
(c) Penegndara
dapat memahami kesalhannya
Contoh kalimat interogatif yang kalian temukan :
(a) Siapa yang
menentukan menerima atau menolak tuduhan ?
(b) Kenapa anda
menyerah kendaraan atau STNK ke polisi ?
(c) Apakah anda
sudah mengenal polantas tersebut ?
(4) Partisipan manusia adalah semua manusia,
bukan hanya Tono atau Budi. Sapaanpun dimaksudkan sebagai siapa saja yang
ditargetkan oleh teks tersebut. Akan tetapi, apabila teks prosedur kompleks itu
disampaikan langsung secara lisan kepada mitra bicara, seperti anda dan kamu,
yang dimaksud adalah orang yang diajak bicara itu.
Partisipan dapat meliputi pronomina atau kata ganti yang
digunakan untuk penyebutan berikutnya, seperti –nya (kata ganti orang ketiga
tunggal) yang mengacu kepada pengendara seperti pada contoh berikut
Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak yang
berwajib
Pengacuan seperti terlihat pada contoh itu juga merupakan
alat kohesi yang baik. Pengacuan yang demikian itu juga dilakukan sebagai alat
untuk menghindari pengulangan kata yang sama terus menerus.
Cara pengacuan yang lain yang terdapat didalam teks
tersebut. Kalian boleh mencari pengacuan partisipan yang bukan manusia, seperti
terlihat pada diagram seperti berikut. Dalam mengerjakan tugas tersebut,
gunakanlah dengan agar pengacuan yang dimaksud terlihat jelas.
Anda akan diberikan surat bukti pelanggaran berlalu lintas
tilang berwarna biru.
Tanda tanganilah surat bukti planggaran berlalu lintas
tilang itu.
(a) Contoh partisipan yang lain terdapat pada kalimat dalam
teks “apa yang harus anda lakukan jika ditilang”.
(i) cobalah mengenali nama dan pangkat polisi yang tercantum
dipakaian seragamnya.
(ii) tanyakanlah apa kesalahan anda, pasal berapa yang
dilanggar, dan berapa dendanya.
(iii) jangan serahkan kendaraan atau stnk (surat tanda nomor
kendaraan) begitu saja. Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor stnk.
(b) Verba material adalah verba yang mengacu pada tindakan
fisik, seperti melakukan dan menilang pada kalimat jika pengendara melakukan
pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya.
(c) Verba tingkah laku verba yang mengacuh pada sikap yang
di nyatakan dengan ungkpan verbal (bukan sikap mental yang tidak tampak),
seperti menerima dan menolak pada setiap kalimat pada pengemudi mempunyai dua
alternatif terhadap tuduhan pelanggaran yang di ajukan polontas,yaitu menerima
tau menolak tuduhan tersebut.
(i) apabila menerima tuduhan, anda harus bersedia membayar
denda ke bank
(ii) jika menolak tuduhan, katakan keberatan anda dengan
sopan. Anda akan diberi surat bukti pelanggaran berlalu lintas berwarna merah
sebagai undangan untuk mengikuti sidang
c.) Konjungsi temporal adalah konjungsi yang mengacu pada
urutan waktu sekaligus menjadi sarana kohesi teks, seperti pertama,kedua,
ketiga, dan setelah, seperti pada kalimat :.... ketiga, pastikan tuduhan
pelanggaran. Keempat, jangan serahkan kendaraan atau STNK begitu saja.
Carilah contoh konjungsi temporal lain. Jika tidak
ada,kalian boleh mengambil contoh dari luar teks.
(i) pertama kenali si petugas
(ii) kedua pahami kesalahan anda
(iii) ketiga terima atau tolak tuduhan